Sabtu, 13 Februari 2010

Valentine's Day

Di tanggal 14 februari banyak muda –mudi merayakan hari kasih yang sering disebut dengan valentine day dan banyak dari mereka yang muslim padahal Dilihat dari sejarahnya sangatlah jelas bahwa valentine day bukanlah budaya maupun kebiasaan umat Islam dan bertentangan dengan syari'at Islam. Ada beberapa versi sejarah valentine:

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara mudabujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

Sungguh merugi apabila seorang muslim merayakan valentine karena valentine merupakan budaya orang kafir.

rosulullah SAW bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)a

selain mengikuti budaya orang kafir valentine juga mendekatkan diri dari perbuatan zina.Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik.

Allah berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)

Senin, 08 Februari 2010

Perayaan Tahun Baru Dalam Pandangan Islam

Dalam pergantian tahun banyak anak muda yang menghabiskan waktu untuk merayakan tahun baru dengan pesta, hura- hura dan lain sebagainnya. pertanyaannya adalah apakah pantas kita umat muslim ikut merayakannya??? Ingat perayaan tahun baru tidaklah menyerupai Islam, sungguh merugi bagi orang -orang muslim telah ikut merayakan tahun baru dengan berfoya -foya dengan pesta kembang api, pesta minuman dan lain sebagainya.Allah berfirman:

 وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ


“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (Qs. Al Isro’: 26-27)

selain itu budaya tahun baru bukannlah budaya Islam, pada pertegahan abad di Eropa pergantian tahun ditetapkan sebagai hari penyunatan yesus dan kita sebagai umat Islam seharusnya tidak ikut-ikutan merayakannya dan janganlah tingah laku kita menyerupai kaum tersebut. Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”

kesimpulannya bahwa budaya tahun baru bukannlah budaya Islam dan apabila kita berada didalamnya atau ikut merayakannya kita termasuk golongan mereka(kafir)

wallahua'lam